Jadwal dan Persyaratan Pendaftaran KKN Tematik Posdaya TA 2016/2017 Gel I
Jadwal dan Persyaratan Pendaftaran KKN Tematik Posdaya TA. 2016/2017 Gel 1 (Download)
- 5 – 16 September 2016 Pendaftaran KKN Tematik Posdaya
- 16 Sept – 7 Oktober 2016 Persiapan sarana jaket, topi dan kaos KKN
- 1-8 Oktober 2016 Pengambilan jaket, topi dan kaos di Kantor P3M
- 7-8 Oktober 2016 Pembekalan KKN di Aula UNARS (Jumat-Sabtu)
- 10 Oktober 2016 Pelepasan mahasiswa KKN di Kampus UNARS 1
- 10 Desember 2016 Penarikan mahasiswa KKN tingkat Desa
- 10-14 Desember 2016 Penarikan KKN tingkat Kecamatan
- 15-20 Desember 2016 Ujian Pendalaman oleh masing-masing DPL
- 28 Desember 2016 Penyerahan laporan KKN dan nilai
*Jadwal tersebut bersifat tentatif
PERSYARATAN PENDAFTARAN KKN POSDAYA
GELOMBANG I TA.2016/2017
UNIVERSITAS ABDURACHMAN SALEH SITUBONDO
- Mengisi formulir pendaftaran (Formulir dapat diambil di P3M atau di download di www.p3m.unars.ac.id)
- Jumlah KHS harus sudah menempuh 115 sks*
- Surat Keterangan lunas tanggungan keuangan sampai dengan semester VI*
- Foto Copy slip dari perbankan yang menunjukkan telah melunasi uang KKN yang ditetapkan Universitas (Rp.450.000) sebanyak 2 lembar
- Pas Foto ukuran 3×4 sebanyak 2 (dua) lembar (berwarna)
- Foto copy KHS semester sebelumnya atau transkip akademik sementara*
- Membayar biaya pendaftaran sebesar 50.000,- di P3M
*Poin 2,3 dan 6 dilengkapi dengan keterangan dari pihak pejabat Fakultas
Penelitian Tentukan Kemajuan Bangsa
JAKARTA – Menteri Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), M Nasir menilai bahwa penelitian bisa menjadi faktor kemajuan bangsa. “Jumlah perguruan tinggi kita terbesar di ASEAN, tapi kok belum bisa maju. Ternyata masalahnya adalah pada dunia penelitian,” ungkapnya dalam acara Coffee Morning, belum lama ini.
Karena itu, Kemristekdikti membuat aturan baru dalam pertanggungjawaban keuangan bagi peneliti yang berbasis pada output. Sehingga kegiatan penelitian tidak terganggu dengan pertanggungjawaban keuangan pada biaya penelitian yang ada.
“Jadi ini masalahnya penelitian kita belum maju karena tata kelola pertanggungjawaban keuangan ini. Makanya sekarang akan berbasis pada output,” ujarnya.
Pemberian dana penelitian tersebut dilakukan dua tahap. Pertama akan diberikan sebesar 70 persen. “Setelah itu akan kami lakukan pengecekan, setelah sesuai dan mencapai output, maka sisanya yakni 30 persen akan diberikan,” katanya.
Nasir menambahkan, anggaran untuk penelitian tahun ini sebesar Rp1,5 triliun. Melalui tata kelola yang baru ini, diharapkan bisa mengubah paradigma yang baru sehingga dapat meningkatkan produk riset menjadi lebih baik.
“Harapan saya seperti itu, karena 2017 ini merupakan era emas penelitian di Indonesia. Jadi harapan saya bagi peneliti adalah mereka tidak usah bekerja yang lain, sehingga para inventor dan peneliti bisa tinggal di Indonesia,” tambahnya.(afr)
Sumber : www.okezone.com